30/03/16

Just An Ordinary Story About A Girl

Ketika merkalian menyapa dan aku berbalik, sutas senyum kusunggingkan. Namun tak ada yang tahu kepedihan, sakit hati, tangi aku harus kupendam dibalik seutas senyum itu. Ketika aku terlihat bodoh dan orang lain tertawa, aku terbawa alur walau tanpa kusadari reaksi spontanku terkadang membuat orang sebal. Ketika orang lain merasa "i am just an easy girl" I just let it go. I love peace  dan aku tak ingin segala sesuatu yang sudah berjalan baik-baik saja rusak akan hal ini. Aku memilih mengalah namun bukan berarti aku kalah. Hal itu membuatku merasa inilah latihanku untuk menjadi mature dan penyabar. Namun apa daya terkadang aku ini hanya manusia biasa yang terkadang lupa dengan apa yang telah aku pertahankan, emosi bukanlah hal yang mudah dikontrol bahkan untuk seorang penyabar sekalipun. Ketika emosi meluap, it's so hard to handle it sometimes. That's why, I am afraid to my self actually. Tiada hari anpa aku tidak memikirkan orang lain disekitarku dan terkadang sifat itulah yang membuatku benci akan diriku. Why I can't say no dan kenapa aku harus memikirkan tentang orang lain ketika mungkin diriku tak pernah ada dalam benak mereka. I am trying to change, I am trying to ignore that feeling little by little tapi it's so hard dan Aku tak tahu kenapa aku tak bisa lakukan hal itu dimana orang lain dengan mudah melakukannya.

Aku berusaha untuk menjadi diriku sendiri, namun terkadang aku selalu berhati-hati di hadapan orang. Terkadang aku benci melihat seorang penjilat yang berusaha tampil menawan namun terkadang aku mengerti dan kasihan karena itulah yang bisa membuat ia survive hingga sekarang. Aku mengerti bagaimana rasanya ingin diterima dan diakui. I know that feeling, so aku paham jika memang mereka melakukan hal itu karena ketakutan akan kesendirian dan pegakuan. Jujur atau tidak pasti hampir semua orang pernah melakukan hal ini agar diterima oleh orang lain.

Dulu aku merasa aku ini dewasa dan pengertian, namun semakin kesini aku paham bahwa dilubuk hatiku terdalam aku ini masih kekanakan dan belum mature. Keadaan memaksaku untuk menjadi mature. Aku punya 13 sepupu termasuk adik kandung dimana aku cucu tertua dari kedua keluarga. Ekpektasi besar sudah dibebankan padaku semenjak aku kecil. Ketika aku lahir hingga usia 3 tahun akulah primadona tapi semenjak tahun demi tahun berikutnya ketika satu persatu saudara kecilku lahir mereka lupa betapa mereka dulu memujaku, menciumku dan memelukku. DAn satu kata yang kudengar "Kamu itu khan kakak". Ya title kakak yang melekat padaku mengharuskanku bersikap lebih dewasa dari yang lain. Namun, semakin dewasa akui sadar aku lelah dengan semua itu. Aku lelah menjadi yang selalu diandalkan, selalu dimintai tolong selalu menjadi garis depan.

Sometimes, my wish cuma satu "Aku ingin menjadi adik". HAl itulah mengapa aku suka membandingkan umur sesorang dan bagiku memanggil orang lain mas atau mbak membuatku jauh lebih lega. Ada yang tanya ketika kenapa aku suka laki-laki yang lebih tua? karena aku merasa aku menjadi lebih muda dan menjadi adik. Aku paham kedewasaan seseorang ataupun rasa suka tidak ada hubungan dengan usia, namun bagiku itu penting walau aku sadar hal tersebut bukanlah hal yang terlalu esensial. Cinta memang meruakan anugerah terindah yang diberikan tuhan, dua sejoli yang asing bisa merasakan cinta merupakan suatu anugerah. Tapi terkadang cinta merupakan bumerang bagi insan yang memadu kasih. Ketika aku masih belum mengerti makna cinta hingga sekarang, namun dulu aku mudah sekali jatuh cinta dan menurutku itu hanya sekedar rasa ketertarikan karena aku mudah sekali untuk menyukai. Namun, ketika cinta ditolak dan bertepuk sebelah tangan rasa sakit itu terasa sungguh dalam. Hingga akhirnya saat ini aku sadar, aku mulai takut untuk memulai mencintai. Dulu aku lebih mementingkan hasrat dibanding logika, semakin aku dewasa logika mulai bermain peran. Aku tak ingin suatu ketertarikan berubah menjadi suka dan suka menjadi cinta namun hal itu hanya kosong belaka. Cinta itu membahagiakan namun bertepuk sebelah tangan itu juga menyakitkan. CInta memang terkadang tak mengharapkan apa-apa namun terkadang aku belum bisa memahami dan mengerti kenapa banyak orang rela berkorban demi cinta. Apa itu cinta?Hingga saat ini aku tak mengerti secara pasti. Tak tahu ketika benih itu mulai tertanam, aku seperti menolaknya secara tak sadar, namun ketika benih mulai hancur aku malah mulai menggalinya dan bertanya apakah benih itu benar-benar ada dan tertanam.


Aku orang yang suka membuat orang lain salahpaham, namun terkadang itu terjadi karena sifat spontanku dan kekanakanku. Walaupun aku terlihat mandiri dan kuat, namun aku ini lemah dan manja. Namun, aku tak ingin orang lain memandangku lemah karena aku paling tidak suka bergantung pada rang lain dan berutang budi sama orang. JIka aku bisa mengerjakan sendiri, kenapa tidak?. Aku memang orang yang tidak sadar dengan apa yang terjadi disekitar, ketika kode dan gesture aku tak bisa baca, jelaskan padaku apa yang terjadi. Aku memang terkadang kurang peka dengan hal yang terjadi disekitar.

Aku terkadang brimajinas ketika aku menjadi orang kelak, aku ingin s2 dan s3 di jepang, tinggal disana, menikah disana namun tak tahu jodohku apakah disana juga. Aku tak terlalu ambil pusing tentang hal ini, aku percaya Allah sudah menentukan jodh masing-masing dari umatNya. Ada pepatah berkata "Kalau jodoh ya ga bakal kemana-mana". Allah punya rencana yang lebh spektakuler daripada yang direncakan oleh manusia itu sendiri.

Ps: kalau kalian memang tak suka padaku jangan berbuat seakan2 kalian menyukai atau menyayangikuu.Aku tahu hal itu hanyalah basa basi belaka.Prinsipku aku takkan mencegah kaliaan untuk dekat padaku dan aku takkan menghalangi kalian untuk pergi atau menjauh dariku.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar